Wednesday, January 02, 2008

Tahun Baru

Sepasang tangan lelaki memegang pinggulku dengan erat dan menggesekan pantatku yang tertutup rok mini ke arah kemaluan pria yang terasa sangat keras. Kami berdua bergoyang dengan sangat erotis di tengah pesta tahun baru. Dengan hanya diterangi lampu lampu berkelap kelip multiwarna, tangan kencanku malam itu bebas bergerilya di bawah rok ku yang sangat pendek. Tangan yang terasa kasar meremas-remas payudaraku tanpa terhalangi bra. Ciuman-ciuman lembut mendarat di tengkukku, menambah desah gairahku. Sambil menggoyang pantatku dan memancing gairah kencanku malam itu, tanganku sibuk mengusap selangkanganku sendiri.



Gani adalah seorang pelajar asal India teman kencanku malam itu, kami bertemu di kolam renang sekolahku siang itu. Aku baru saja menyelesaikan tiga puluh keliling gaya bebas seperti biasanya. Ketika aku memanjat tangga keluar kolam, tiba tiba aku kehilangan keseimbangan dan jatuh ke lantai yang basah. Gani kebetulan sedang berenang di dekatku dan menolongku berdiri. Sesekali aku menangkap matanya yang sedang jelalatan menatap buah dada dan putingku yang tercetak dengan jelas. Aku memang sedang mengenakan pakaian renangku yang agak seksi siang itu. Sementara itu jendolan di depan celana Gani semakin membesar, hampir membobol celana renang yang ketat.

Dia dengan sabar menunggui aku yang sedang meringis kesakitan. Ketika rasa sakit akhirnya mereda, ternyata lenganku hanya memar sedikit, dan siku lenganku terasa perih. Ternyata Gani adalah seorang paramedis, dengan cekatan dia memeriksa untuk memastikan tidak ada tulang yang patah, lalu dia mengantarkan aku ke ruang ganti wanita. Ketika aku selesai ganti baju, Gani sudah menunggu di depan ruang ganti dengan alasan untuk memastikan tidak ada cedera lebih lanjut. Dengan senang hati aku membiarkan tangannya memijat lenganku, sambil sesekali menyenggol buah dadaku dengan "tak sengaja". Gani memang cukup tampan dengan tubuh yang sangat atletis, jadi aku tak terlalu keberatan. Malah ketika dia mengajak pergi ke pesta tahun baru, aku dengan senang hati menerima.

Aku mengenakan sebuah halter dress silver yang seksi, dengan bagian depan yang menjuntai turun sampai ke perut di antara kedua bukit kembarku. Sejak Gani menjemputku, dapat kurasakan matanya menempel ketat ke seluruh lekukan tubuhku.

Ternyata pesta itu diadakan oleh perkumpulan pelajar India. Hampir semua orang di sana berkulit hitam legam, kontras sekali dengan tubuh amoy-ku yang berkulit warna cerah. Apalagi dengan dress warna silver yang membuat aku terlihat lebih putih.

Gani mengajakku berkeliling dan memperkenalkanku ke teman temannya. Semua mata mereka jelalatan melihat buah dadaku yang terpampang. Jelas sekali tujuan Gani adalah untuk memamerkanku pada teman-temannya malam ini. Aku sih tidak keberatan menjadi pajangan seperti piala, apalagi Gani malam itu tampak ganteng dan tampil modis.

Setelah kami menemui teman teman Gani, kamipun mulai turun ke lantai dansa. Pasangan-pasangan di sekitar kami sudah mulai dengan dirty dancing, jadi kami pun ikut menari dengan gaya-gaya erotis. Tak kepingin kalah dengan satu sama lain, semua pasangan berusaha menari dengan gaya paling hot, mula mula dengan goyangan beradu pinggul yang sugestif dan menampar pantat pasangan masing2 , tapi lama lama mulai ada juga yang meraba raba payudara ceweknya secara terbuka. Sementara itu, Gani masih malu2 pada mulanya, toh kami baru saja berkenalan hari itu juga. Lama2 tangan Gani tidak sungkan2 lagi meremas-remas payudaraku, dan sesekali menyelinap ke balik dress mini yang kukenakan. Kami berdua saling memancing nafsu satu sama lain di lantai dansa itu. Orang2 yang menonton pun pasti agak terpancing dengan tarian kami berdua yang makin lama semakin seperti ML di depan umum itu. Beberapa pelajar India lain mencoba untuk dirty dancing denganku, bahkan ada yang tanpa sungkan2 lagi langsung memeluk tubuhku dari belakang sambil menyelipkan tangan kanannya di bagian depan dressku, semuanya segera diusir oleh Gani.

Kami berdua meninggalkan pesta itu sekitar jam 1 pagi. Ketika Gani mengajakku bermalam di apartemennya, kuterima tanpa pikir panjang lagi.
Pakaianku berceceran mulai pintu masuk, sampai ke ranjang di mana tubuh kami yang sangat kontras warna saling memuaskan nafsu. Tidak ada perasaan cinta sama sekali, yang ada hanya birahi. Tubuh Gani sungguh atletis tanpa terlalu berotot seperti sebagian pria, sayang dia kurang berpengalaman dalam bercinta seperti Indra, Doni, ataupun Budi. Sebagai akibatnya, dia sudah mendengkur duluan sebelum aku mencapai kepuasan.

Dengan setengah sebal dan nafsu yang masih menggantung, aku mulai mengenakan pakaianku satu persatu. Tanpa membangunkan Gani, atau bahkan meninggalkan note, aku menyelinap keluar apartemen, dan menyetir pulang sendiri.
Setibanya di rumah, aku mandi di shower yang hangat lama sekali, dan langsung tidur.

13 comments:

Anonymous said...

Ahirnya datang juga.!!!!, kok lama amat sih updatenya

Bubba said...

iya... kirain udah tutup loh ni toko hihihi

welcome back ya ness :)

Anonymous said...

Nessa gw penggemar berat lo...kalo mw email lo kmana ya...??? ijust need someone to talk..btw gw ce...ga keberatan kan bwt knal sama gw nes?

Anonymous said...

nessa...
akhirnya nulis lagi....
gw rindu konak baca blog lu.....

Anonymous said...

email saya aja mbak.. saya ngga nggigit koq :D

Anonymous said...

nice story and nice statement u posting here ... salut abis sama keterbukaan kamu.. hampir mendekati andani citra nihhh... btw, kamu dapat salam dari dia... she admired your style of life... kamu sering chatting? add aku dong di djonigee@yahoo.com
thanks

Anonymous said...

ck ck ck...
seru juga kehidupannya....

Anonymous said...

Bu..lama gak nulis...
Kapan2 mampir ke blog saya ya...
just add my fs pls...

Anonymous said...

Kemana aja lo koq nga ngentot ngentot apa?

Sini dah gua yg entotin.

Anonymous said...

koq ga da post baru ness????

Anonymous said...

dah ilang setahun ne mbak....

Anonymous said...

update lg donk..ms slm setahun ga ngntt lg???

Anonymous said...

hello... hapi blogging... have a nice day! just visiting here....